Tai Chi Zero, Tai Chi Hero: From Zero to Hero

Tai Chi Zero dan Tai Chi Hero mengadaptasi kehidupan master Tai Chi yang sesungguhnya, Yang Luchan (1799-1872) yang menjadi murid Chen Changxing (1771-1853), seorang grandmaster di desa Chen. Tentunya dengan nuansa fiksi yang lebih dominan yang menjadi ajang kreativitas Stephen Fung dan Sammo Hung. 

Film ini dibintangi oleh: Angela Baby, Tony Leung Ka-fai, Yuan Xiaochao, Eddy Peng, Yuen Biao, Feng Shaofeng.
Dalam Tai Chi Zero, Yang Luchan (Yuan Xiaochao) tiba di desa Chen untuk menuntut ilmu bela diri sejati. Di desa Chen ini semua penghuninya punya kemampuan bela diri di atas rata-rata. Bahkan, Yang tidak berkutik menghadapi seorang gadis cilik yang tampak ingusan. Mereka menggunakan ilmunya itu dalam kehidupan sehari-hari. Mereka juga diikat oleh pantangan turun temurun untuk tidak mengajarkan ilmu mereka  kepada pihak luar.

Yang Luchan tidak putus asa dan terus menghalalkan segala cara agar dapat mempelajari ilmu bela diri keluarga Chen yang ampuh. Sebagian besar adegan Tai Chi Zero berkutat pada usaha Yang Luchan untuk mempelajari ilmu silat di desa tersebut. Apalagi, Master Chen (Tony Leung Ka-fai) turut bersimpati terhadapnya tetapi terhalang oleh aturan adat yang ketat.

Dalam satu insiden, Yang Luchan menyelamatkan nyawa putri Master Chen, Chen Yuniang (Angela Baby). Walaupun menjadi pahlawan, Yang Luchan terancam hukuman berat karena dianggap mencuri ilmu keluarga Chen. Chen Yuniang yang teringat budi kepada Yang Luchan memutuskan untuk menikah tanpa cinta dengannya, agar Yang dianggap sebagai orang dalam dan terbebas dari hukuman.
Dalam sekuelnya Taichi Hero, pada saat pernikahan antara Yang dan Chen Yuniang, desa ini disatroni tamu misterius yang ternyata kakak tertua Chen Yuniang, yaitu Chen Zaiyang (Feng Shaofeng). Chen Zaiyang mempertanyakan kenapa adiknya yang cantik mau menikah dengan pria bodoh seperti Yang.

Chen mengingatkan warga desa akan legenda beberapa generasi lalu ketika grandmaster Chen (Patrick Tse) menerima murid luar. Sampai suatu ketika seorang rahib Buddhist (Daniel Wu) memperingatkan Grandmaster Chen untuk tidak menerima murid dari luar karena salah satu diantaranya telah melakukan kejahatan besar. Rahib ini mengeluarkan ramalan bahwa jika desa Chen melanggar pantangan ini maka desa ini akan hancur.

Grand Master Chen Changxing mengetahui bakat besar dalam diri Yang,  bahwa ada karunia sekaligus kutukan yang membuat Yang Luchan mempunyai potensi setara dengan satu abad latihan bagi orang biasa, tetapi sekaligus mendekatkan Yang kepada kematian karena ketidakstabilannya.

Chen Changxing memberitahu putrinya bahwa syarat bagi kestabilan Yang terletak pada keseimbangan Yin dan Yang, dengan kata lain lewat hubungan seks. Chen Yuniang mendengar itu malah membuat aturan rumah tangga bahwa Yang harus tidur di lantai.

Sementara itu, Fang Zijing (Eddy Peng) yang semakin mendendam pada desa kelahirannya, berkolaborasi dengan seorang petingggi East Indian Company. Karenanya, Fang berhasil kembali ke jalur kekuasaan dengan menjadi wakil gubernur. Hal ini, memungkinkan Fang untuk membenturkan Desa Chen dengan pasukan pemerintah.

Chen Changxing mencurigai dan mengendus maksud buruk putra sulungnya. Apalagi, lonceng besar di desa Chen berdentang kencang menebar ramalan buruk akan kehancuran desa yang ternyata didalangi oleh Chen Zaiyang dan istrinya. Warga desa yang termakan oleh ramalan itu mendesak tetua desa untuk mengusir Yang.

Chen Changxing mengetahui konspirasi antara putranya dengan Fang Zijing dan malah menyuruh Yang untuk bertanding dengan putranya. Terjadilah duel antara bakat melawan “mesin”. Satu pukulan telak Yang menghantam dada Zaiyang dan terjadilah dekonstruksi mesin hingga berkeping-keping.

Fang Zijing yang mengetahui kegagalan Zaiyang segera mengerahkan segala daya upaya dengan dukungan pasukan pemerintah untuk menghukum desa Chen. Apakah desa Chen dapat bertahan dari serangan pasukan Qing? Bagaimana hubungan Chen Yuniang dengan Yang Luchan?

Tai Chi Hero menghadirkan koreografi laga yang lebih serius dan lebih indah dari Tai Chi Zero. Pertunjukan kung fu steampunk yang diperagakan oleh Chen Zaiyang sampai dengan pertarungan real-final Yang Lu Chan dengan Master Li yang diperankan oleh veteran Yuen Biao di dapur Pangeran Dun yang mewah.

Banyak pengambilan sudut ekstrim di sekujur film. Setiap gerakan Tai Chi yang luwes seperti technical drawing sekaligus komik bernuansa manhua (manga). Belum lagi dalam hysteria-nya Yang Luchan berlari ke sana kemari dalam pengambilan sudut seperti Counter Strike dalam permainan konsol. Deskripsi Yang Luchan seorang master bela diri yang sesungguhnya diseret ke ranah fiksi habis-habisan dengan keindahan koreografi laga dan unsur komedi yang kental.
Menyaksikan Tai Chi Trilogy seperti menyaksikan gaya “steampunk” ala Wild Wild West-nya Will Smith  (1999). Anotasi technical drawing yang menyertai setiap gerakan Chen Yuniang (Angela Baby) digantikan oleh detail machine engineering bergaya Victorian yang menyertai setiap gerakan Chen Zaiyang (Feng Shaofeng).

Kedua film ini sangat menarik untuk disimak karena menawarkan sesuatu yang baru dalam genre wuxia. Patut diingat bahwa Tai Chi Zero dan Tai Chi Hero hanyalah bagian kedua dari Tai Chi Trilogy yang akan disusul oleh Tai Chi Hero dan Tai Chi Summit.

Artikel Terkait

1 comment:

  1. Nonton QQCINEMA21 Streaming Film Online Bioskop Box Office Terlengkap 2019 Subtitle Indonesia Kualitas HD, BLURAY dan Gratis Download Film-film Terbaru

    ReplyDelete